Netflix diminta untuk menghapus daftar film dan acara TV selama lima tahun terakhir oleh pemerintah. Dalam Laporan Dewan Standar Akuntansi Keberlanjutan (SASB) 2019, perusahaan itu mengungkapkan ada sembilan konten yang harus dihapus dari daftar Netflix di suatu negara karena adanya campur tangan pemerintah negara tersebut.

Bahkan di tahuan 2020 sudah ada film yang diberhentikan penayangannya oleh Netflix. Film komedi  “The Last Hangover” dan “The Last Temptation of Christ”sudah dihapus dari Singapura. Hingga kini masih belum diketahui alasan dari pemerintah Singapura untuk menghapus film tersebut dari Netflix.

Selain Singapura, masih banyak negera-negara lainnya yang sudah menghapus film-film tertentu dari Netflix, misalnya saja seperti Arab Saudi, Vietnam dan Selandia Baru yang sudah bertindak untuk menghapus film-film yang dianggap memiliki campur tangan pemerintah untuk menghancurkan suatu negara.

Laporan Netflix ini muncul beberapa bulan setelah Blizzard melarang seorang pemain Hearthstone untuk menyuarakan dukungan bagi pembebasan Hong Kong. Sehari setelah kejadian itu, South Park dilarang di China setelah acara itu menayangkan sebuah episode yang tepat disebut "Band in China" di mana, seorang karakter ditangkap di China karena memiliki mariyuana dan memutuskan kesepakatan dengan pemerintah Cina untuk membunuh Winnie the Pooh sehingga dia bisa menjual gulma di China dan menulis film.

Pada bulan Februari 2019, game horor Devosi diambil dari Steam setelah lelucon Winnie the Pooh ditemukan di dalamnya. Beberapa bulan kemudian, pengembang Red Candle Games mengatakan bahwa Pengabdian tidak akan dirilis ulang setelah lelucon itu "menyebabkan kerugian tak terukur bagi Red Candle Games dan mitra kami."