Sumber gambar: FIFA
Beberapa minggu terakhir teori-teori yang menyatakan bahwa Inggris akan menjuarai piala dunia 2018 tersebar di media sosial. Seperti keberadaan Pep Guardiola yang digadang-gadang kalau kehadirannya membawa keberuntungan bagi negara yang salah satu clubnya dia latih. Tahun 2010 Pep melatih Barcelona, dan Spanyol juara Piala Dunia, tahun 2014 Pep melatih Munchen, dan Jerman juara Piala Dunia, tahun 2018 Pep melatih Manchester City, dan Inggris mendapat satu tempat untuk memperebutkan juara ketiga.
Kini It’s Coming Home menjadi guyonan. Inggris, meskipun masih memiliki kesempatan untuk menjadi juara ketiga dalam turnamen terbesar sepak bola ini, tetap saja diolok-olok karena petualangannya untuk membawa pulang piala dunia kelar sudah.
Tergabung dalam grup yang notabenenya tidak difavoritkan menjadi juara, dan mendapat bagan bagian bawah, Inggris diprediksi akan masuk ke dalam final. Bahkan, dalam waktu 5 menit pertandingan semi final menghadapi Kroasia, pendukung Inggris semakin nyaring mengucapkan It’s Coming Home berkat gol cepat Trippier lewat tendangan bebas.
Sumber gambar: FIFA
Kroasia yang sejak fase grup tampil lebih luwes dan mencoba menikmati pertandingan demi pertandingan sukses mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ambisi untuk menyempurnakan sejarah ini pun kini membakar seluruh semangat pemain Kroasia.
Pada partai semi final menghadapi Inggris, Kroasia masih tampil seperti biasanya, memanfaatkan taburan bintang pemain tengah untuk menyalurkan bola ke dalam kotak pinalti. Inggris sukses mencuri gol cepat terlebih dahulu ketika Delle Ali dijatuhkan Luka Modric di luar kotak pinalti. Trippier membuat tendangan bebas yang indah dan membuat skor 1-0 sampai babak pertama berakhir.
Strategi Inggris di babak kedua mulai dikacaukan, mereka tampak kehilangan kepercayaan diri setelah Kroasia menekan berkali-kali lewat umpan Rebic dan Perisic. Tidak ada saluran bola yang efektif dari para pemain tengah ke Delle Ali atau Harry Kane.
Berniat untuk bertahan, Inggris dipaksa menyerah setelah Perisic menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit 68. Setelah gol ini, Kroasia mendominasi pertandingan dan memaksa kedua tim untuk menjalani Extra Time 2 kali 15 menit.
Sumber gambar: FIFA
Kroasia yang langganan mencetak gol pada babak kedua, benar-benar melakukan itu dalam babak kedua extra time. Kali ini umpan sundulan dari Perisic dimanfaatkan oleh Mandzukic pada menit 109. Inggris yang hanya memiliki waktu kurang lebih 15 menit untuk membalas gol tersebut tidak berkutik dan sejarah pun tercipta di Luzhniki bagi Kroasia.
Dengan hasil ini Kroasia yang untuk pertama kalinya akan mencicipi atmosfer final Piala Dunia menghadapi Prancis yang menjadi favorit. Sebelum ke partai itu, kita akan disuguhkan rematch Inggris vs Belgia yang pernah tersaji saat fase grup untuk meraih posisi ketiga.
First Look of Rihanna’s Fenty Collection
Another year, another accomplishment. Here are the first look of the upcoming luxurious collection f...
By: Vinny Vindiani
8 Brand Streetwear Lokal dari Indonesia Yang Gak Kalah Dari ...
8 Brand Streetwear Lokal dari Indonesia Yang Gak Kalah Dari Luar
By: Gilang Ramadhan
Solusi Mencegah Speaker Ponsel Cepat Rusak dan Penyebab Rusa...
Smartphone yang saat ini menjadi aktivitas keseharian memang buat kita mengandalkannya apalagi notif...
By: Gilang Ramadhan