Ubud Writers & Readers Festival akan Digelar di Lima Kota di Indonesia

By Gilang Ramadhan

Published on: 2021/10/24 11:43

Ubud Writers & Readers Festival yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2004 telah dikenal sebagai perhelatan internasional terkemuka. Mengusung tema Karma, penyelengaraan festival pada tahun ke-16 ini menghadirkan lebih dari 180 pembicara dari 30 negara dan lebih dari 170 program mulai dari panel diskusi, lokakarya, acara spesial, pemutaran film, peluncuran buku, pameran seni, dan lain-lain.

Meskipun acara utama diselenggarakan di Ubu, Bali. UWRF juga mempersembahkan deretan program menarik di berbagai kota lain di Indonesia melalui Satellite Events.

Acara ini digelar agar para pencinta sastra, seni, budaya, hingga masyarakat yang peduli dengan isu-isu global tetap dapat mendapatkan wawasan baru sebagaimana mereka yang dapat menikmati perhelatan Ubud Writers & Readers Festival di Ubud.

Kalau tahun lalu 'Satellite Events' digelar di Bandung, Surabaya, Palangkaraya, Ambon, dan Ternate, maka tahun ini akan digelar di Banten, Jakarta, Semarang, Banjarmasin, dan Berau.

'Satellite Events' tahun ini dikemas dalam belasan program dan menghadirkan sembilan pemateri. Rangkaian acaranya akan dimulai pada 28 Oktober-2 November.

 

Berikut beberapa agendanya di lima kota tersebut.

1. Banten
'A Conversation with Terence Ward' pada Rabu (30/10) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Banten, yang dimoderatori oleh standup comedian, Sakdiyah Ma’ruf.

Terence Ward adalah seorang penulis, pembuat dokumenter, dan konsultan lintas budaya yang telah menerima 'Award of Recognation for Enhancing Appreciation of Iranian Culture' dari Iranian Muslim Association of North America.

 

2. Jakarta
'A Book Club with Terence Ward' pada Selasa (29/10) di The Reading Room, Jakarta Selatan. Sesi ini akan melibatkan komunitas 'BACA. DENGAR. RASA'.

 

3. Semarang
'Satellite Events' Ubud Writers & Readers Festival di Semarang dikemas dalam Semarang Writers’ Week 2019.

Pada Jumat (1/11), digelar sesi 'Writing Can Change Everything' di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama, bersama Mirandi Riwoe, Carly Findlay, Valiant Budi, dan penulis asal Semarang, Handry TM.

Di hari yang sama, Mirandi Riwoe juga akan mengisi sesi 'Writing The Fish Girl' untuk membawa peserta ke belakang layar penulisan novelnya, 'The Fish Girl'. Novel itu mengisahkan seorang gadis asal Indonesia yang pindah dari desa nelayan kecil untuk bekerja di rumah pedagang Belanda. Sesi ini dijadwalkan digelar di Sam Poo Kong.

Masih pada hari yang sama, Carly Findlay hadir dalam sesi 'Writing is Power' di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama. Penulis memoar 'Say Hello' ini akan membeberkan hal-hal yang memotivasinya untuk membentuk percakapan mengenai disabilitas dan keberagaman penampilan.

Pada Sabtu (2/11), akan ada 'Writing Workshop with Vabyo' dengan Valiant Budi di Impala Space, Spiegel Buiding, Kawasan Kota Lama. Sebagai penulis buku, lagu, dan naskah pemenang penghargaan, Valiant Budi akan berbagi ilmunya untuk meningkatkan keterampilan menulis.

Salah satu tim Festival, General Manager UWRF Kadek Purnami juga akan berbagi ilmunya dalam sesi 'Creating a Literary Event' di lokasi yang sama.

“Kini saatnya UWRF berbagi ilmu yang selama ini kami dapat dalam 16 tahun penyelenggaraan. Tentu saja, melalui program ini kami juga ingin mendengarkan saran dan masukan dari berbagai komunitas sastra di luar Bali,” ujar Kadek.

Rangkaian 'Satellite Events' di Semarang akan diakhiri dengan sesi 'Menulis, Menulis, dan Menulis' di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama bersama Handry TM. Penulis dan Ketua Dewan Kesenian Semarang ini akan berbagi rahasia menulis yang baik hingga seluk-beluk dunia kepenulisan di Semarang maupun Indonesia.

 

4. Banjarmasin
Pada Selasa (29/10), bakal ada sesi 'New Home, New Hope' di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sesi ini menghadirkan dua pembicara yang terlibat dalam UWRF 2019, yaitu Jenny Zhang asal Shanghai, dan Cynthia Dewi Oka asal Bali. Mereka akan membagi pengalaman mereka menciptakan ‘rumah baru’ bagi karyanya.

 

5. Berau
Jenny Zhang akan mengisi sesi 'Writing About Family and History', mengenai berbagai cara untuk merajut tema keluarga dan sejarah dalam sebuah karya.

Sementara, Cynthia Dewi Oka mengisi sesi 'A Phoetic Sanctuary', dan berbagi pengalamannya bekerja dengan komunitas penyair migran di Philadelphia, Amerika Serikat.

Kedua sesi tersebut dijadwalkan di STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis (31/10).

Bagikan Artikel
Artikel Terkait

10 Alternatif Libur Lebaran Buat Kamu Yang Gak Mudik

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan selama libur panjang Lebaran. Dijamin liburanmu jadi makin a...

By: Gilang Ramadhan

Baca selengkapnya

Swiss-Belhotel International Merayakan Hari Jadi Ke-32 Denga...

Penawaran menarik ini berlaku untuk pemesanan yang dilakukan dalam waktu 32 jam, antara 24 dan 25 Se...

By: Gilang Ramadhan

Baca selengkapnya

8 Besar Piala Dunia 2018, Trofi Piala Dunia Mendekat Ke Ruma...

Menjadi salah satu liga terbaik di dunia, Premier League, Inggris menjadi sorotan setelah tidak meme...

By: Reza Reinaldo

Baca selengkapnya
Loading…