Jazz Market by the Sea akan kembali digelar untuk ke-6 kalinya 19-21 Agustus 2016 di Taman Baghawan, Bali.
Festival jazz satu ini memiliki konsep unik yang pernah ada di Indonesia. Karena kita tidak hanya disuguhkan penampilan musisi-musisi lokal ternama dan beberapa dari luar negeri, kita akan menemukan marketplace, seni kontemporer yang dipadupadankan dengan musik, dan keseruan lain yang nggak akan pernah kamu dapatkan di festival jazz lainnya.
Jappy Sanger, salah satu pendiri event tahunan yang sudah dimulai sejak 2011 ini, mengatakan, pemikiran lahirnya acara ini ialah karena ingin menampilkan sebuah idealisme musik dan seni, yang digabungkan dengan beragam kegembiraan lain, melalui aktivitas yang menyenangkan.
“Kami ingin menghadirkan cara bergembira lain, seperti menghadirkan mainan-mainan di bulan Agustus. Karena kan Agustus itu adalah bulan kemerdekaan dan banyak sekali pesta rakyat di bulan Agustus. Kami ingin menghadirkan mainan-mainan tersebut, seperti lomba makan kerupuk, panjat pinang, balap karung, kelereng, dan lainnya,” ujar Jappy dalam media gathering yang diselenggarakan di Paviliun 28, Gandaria, Jakarta pada Rabu (29/6) lalu.
Pendiri lainnya, Astari Siswanto, menegaskan bahwa Jazz Market by the Sea ini ialah bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap musik dan seni.
“It’s all about jazz, respect for music. Jazz Market is Indonesia sentris. Sebenernya activity seperti di Pasar Seni itu yang ingin kita bawa ke Jazz Market. Ada interaksi antara pengunjung dan penjual. Selain itu penonton dan musisi yang tampil juga jadi lebih intim,” terang wanita yang akrab disapa Asta ini.
Jazz Market kali ini mengambil tema Clothing the Nation, karena tahun ini pihak penyelenggara ingin lebih banyak menonjolkan sisi-sisi heritage-nya. Namun, ada fakta lain tentang Jazz Market by the Sea 2016 yang harus kamu tahu sebelum kamu pergi ke Taman Bhagawan.
Menampilkan musisi-musisi lokal handal
Jazz Market by the Sea 2016 akan menghadirkan banyak sekali musisi lokal, 99% kata Jappy. 1%-nya? “Musisi luar negeri yang ingin tampil diharuskan untuk berkolaborasi dengan musisi lokal. Untuk musisi lokalnya sendiri kami undang dari berbagai macam kota, termasuk Medan dan juga Bandung, seperti Dhira Bongs,” tutur Jappy.
Yup, akan ada nama-nama besar yang akan kamu jumpai di sini, seperti Lisa Soul, White Shoes and the Couples Company, KLa Project, DDHEAR (Dialog Dini Hari & Endah n Rhesa), Erik Sondhy, Dhira Bongs, serta Sound of Mine.
Kembali gelar workshop
Tahun lalu, ada workshop dan music clinic di mana temanya ialah membahas tentang perkusi. Jappy mengatakan, dalam ajang ke-6 acara yang digelar di pinggir pantai ini, pihak penyelenggara ingin mengajak para pengunjungnya kembali ke roots tentang tema yang mereka angkat.
“Kali ini kita akan membahas tentang batik. Temanya batik. Dari mana saja sih batiknya dan kita tentu mengajak sejumlah pembicara yang sampai sekarang kami bebaskan mereka mau membahas apa saja,” tutur Jappy yang berharap para pengunjung akan lebih mengapresiasi kebudayaan milik Indonesia.
By the way, untuk ikut workshop ini biayanya gratis!
Tiket per harinya berbeda
FYI, kalau kamu datang ke venue Taman Bhagawan yang dikelilingi banyak hotel ini dan menikmati suguhan Jazz Market, ini detail harga tiket yang per harinya berbeda:
- Jum’at & Minggu : Rp 100.000
- Sabtu : Rp 120.000
- 3 Days Pass: Rp 250.000
Are you getting fired up for this!?