(foto: official)

Wajah musik bawah tanah memang remang, dalam maksud sulit untuk melihatnya dengan mata telanjang kecuali jika kita memang menginginkan melihatnya. Ketika kita mampu melihatnya, maka perlahan kejutan akan berdatangan.

Dunia musik underground yang remang itu ternyata penuh warna oleh beragam letup dan kejut para musisinya. Yang sering kali dikerdilkan bagi mereka yang malas melihat. Bukan soal besar, karena pasti semuanya kembali ke selera masing-masing.

Tapi bagi kalian yang mau melihat dalam remang, akan menemukan hal ini. Extreme Decay menjadi satu-satunya band grindocore asal Indonesia yang mendapat tempat dalam album kompilasi Tribute to Terrorizer -band grindcore asal Los Angeles yang eksis sejak 1986.

Veteran grindocore asal Malang ini, akan satu album bersama beberapa band sekaliber internasional seperti Misery Index, Haemorrhage, Nyctophobic, hingga Plague Rages.

“Awalnya kami iseng kirim email dan menawarkan diri untuk terlibat dalam kompilasi itu. Dari situ kami dikasih beberapa syarat dan ketentuan tehnis apa saja yang dibutuhkan supaya bisa lolos seleksi,” jelas vokalis Afrl menceritakan proses keterlibatan Extreme Decay dalam proyek ini.

(foto: official)

Band yang sudah eksis sejak 1998 ini akan membawakan satu buah lagu Terrorizer berjudul “Condemned System”, yang masuk juga dalam album kedua mereka bertajuk Sampah Dunia Ketiga yang rilis 2000 silam.

“Ketika itu, deadline-nya memang sudah mepet. Kalo misalnya kita bikin aransemen baru danrekaman lagi kayaknya gak bakal terkejar sih,” tambah Afrl kemudian. “Nah, kebetulan Extreme Decay khan sudah pernah punya stok rekaman lagu Terrorizer dari materi lamakami. Rekaman lagu itu yang lalu kami mixing ulang, trus kirim ke mereka. Eh, ternyata lolos seleksi dan diterima masuk kompilasi.”

Hingga pada akhirnya Mediaplan Group Records (label rekaman asal Bulgaria) menyelesaikan proses kurasi dan terpilihlah 18 band dari berbagai penjuru dunia. Album kompilasi berdurasi 40 menit itu sudah bisa dibeli terhitung 1 Maret kemarin. Hadir dalam format cakram padat. Untuk market Indonesia sendiri, pihak label dari Grindtoday Jakarta yang mendistribusikannya.

Saat ini Extreme Decay di gawangi oleh frl (vokal), Ravi (gitar), Ruli (gitar),dan Eko (drum). Dalam show terakhirnya, mereka juga sempat mengajak Anizar Yasmeen (eks Mutant Troopers) sebagai additional bassist.

Category : Music, What's On extreme decay, grindcore, los angeles, malang, terrorizer

Don’t Miss It! Afrojack Live at Sky Garden Bali, May 18th!

Dia.Lo.Gue Kembali Menggelar EXI(S)T 2017 Bertemakan “Tomorrow As We Know It”

Malam Ini, Jakarta City Philharmonic Akan Bawakan Karya Lima Komposer Rusia

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon

Photo Gallery: Belvedere Playground The Debut